1. Kondisi kuas & kertas
Kuas kering: kondisi kuas saat ia dicelupkan ke dalam air bersih, lalu kelembabannya diserap hampir seluruhnya dengan tisu atau lap sebelum digunakan.
Kuas basah: kuas yang dicelupkan ke air dan langsung digunakan.
Kertas kering: adalah kondisi kertas apa adanya.
Kertas basah: kondisi di mana ia direndam atau dioleskan sebagian/seluruh permukaannya dengan air menggunakan kuas, sponge, semprotan, dsb.
2. Empat Teknik Pengaplikasian Cat Air
A. Dry on dry: Menggunakan teknik dry brush di kertas kering.
B. Dry on wet: Menggunakan teknik dry brush di bagian kertas yang basah/lembab.
C. Wet on dry: Menggunakan teknik wet brush di bagian kertas yang kering.
D. Wet on wet: Menggunakan teknik wet brush di bagian kertas yang basah.
E. Color lifting: atau mengangkat warna, dilakukan dengan menyapukan kuas basah ke warna yang sudah kering sampai warna tersebut terangkat. Kamu juga bisa mengangkat warna yang masih basah dengan menyerapnya menggunakan Tisu, cotton bud, sponge, dsb.
3. Teknik Dasar Pengaplikasian Cat Air
Yang perlu dilakukan sebelum mencoba setiap teknik di bawah adalah terlebih dahulu membasahi/melembabkan bidang kertas yang ingin diwarnai dengan air; letakkan kertas dalam posisi miring apabila tidak ingin ia menggenang. Coba juga bereksperimen dengan mengaplikasikan teknik-teknik berikut di bidang kertas yang kering:
A. Flat Wash:
Di palet, campurkan warna dengan air dalam jumlah banyak. Isi kuas dengan warna, dan sapukan horizontal di kertas; mulai dari atas. Isi kuas lagi dan sapukan kembali di bawah sapuan pertama. Lanjutkan sampai seluruh bidang yang diinginkan terisi.
B. Graded Wash:
Isi kuas yang lembab dengan warna berkadar banyak, dan sapukan seperti cara sebelumnya. Di sapuan berikutnya, tambahkan air ke kuas terlebih dahulu. Semakin lama, kadar warna di kuas akan digantikan kadar air, yang menyebabkan warna di kertas semakin pudar.
C. Variegated Wash:
Isi kuas dengan warna, dan sapukan di kertas yang basah/lembab. Selama kertas masih basah, sapukan warna-warna lain, berdekatan satu sama lain, dan saksikan warna-warna yang berbeda tersebut bergabung dengan kerennya
4. Trik-trik Asik & Gampang
A. Teknik umum menggunakan cat air adalah dengan bekerja light to dark: isi bidang-bidang yang butuh warna terang terlebih dahulu, sebelum mengerjakan ke yang lebih gelap. Juga, kerjakan bagian-bagian luas sebelum bergerak ke detail.
B. Kamu bisa mencampur warna di palet, tapi kamu juga bisa ‘membawa’ dua atau tiga warna sekaligus langsung di kuas dan menyapukannya di kertas. Teknik ini membuat campuran warna yang dihasilkan di kertas tampak lebih segar dan hidup.
C. Gunakan satu sisi kuas flat brush untuk menyerap air, dan sisi lainnya untuk mengambil warna, dan lihat hasil yang bisa kamu dapatkan dengan mengaplikasikannya di kertas.
D. Sapukan warna de ngan teknik wet on wet maupun dry on wet, lalu sebelum kering, angkat warna tersebut dari kertas dengan torehan pisau palet (“scratching”) atau dengan kuas yang hampir kering.
E. Isi sebuah bidang dengan teknik dan warna apapun yang kamu mau. Lalu, sebelum atau sesudah ia mengering, coba semprotkan air (atau warna lain lagi) ke bidang tersebut dengan menggunakan sprayer.
F. Dapatkan efek cipratan dengan menghentakkan kuas yang membawa warna di atas kertas; hentakkan kuas itu ke jari atau gagang kuas lain.
G. Water drop atau color drop: Ketika cat di kertas masih basah, isi kuas dengan banyak air atau warna lain, lalu sentuhkan ujung kuas tersebut ke cat basah tadi untuk menciptakan ‘genangan’ yang unik ketika mengering.
PRACTICE YOUR PERSONAL TOUCH
Ketika melukis, setiap benda diciptakan dengan “membentuk” benda tersebut dengan satu atau lebih campuran warna dalam berbagai tingkat kepekatan. Pertimbangkan berbagai teknik di atas dan asah kemampuanmu! Good luck!
TRIVIA
Sejak abad ke-19, cat air menggunakan gum arabic, gliserin atau madu sebagai zat pengikat pigmennya. Namun awalnya (abad 16 s/d 18), yang digunakan adalah gula dan lem kulit binatang (hide glue).
Comments
Post a Comment